Darin Holic Dot Com - Blogging is fun, ngeblog itu asyik, blog membuat Anda…umm spesial, so, ayo ngeblog dan teruslah ngeblog!
Saya yakin telinga Anda sudah seperti kebal mendengar kata-kata itu bukan? Yup, tips dan motivasi blogging bagi sebagian blogger mungkin hanya menjadi bahan bacaan sambil lalu, atau – kalau mau lebih ekstrim – cenderung membosankan. Hey men, tak adakah cerita lain yang lebih menarik tentang blogging?
Well, sebenarnya agak lucu juga, karena cerita yang selalu menarik dibahas tentang blogging tiada lain adalah blogging itu sendiri. Mau bukti paling konkrit? Ngga usah jauh-jauh, karena buktinya berada tepat di depan layar ini. Ya, Anda sendiri. Kenapa Anda membaca artikel ini? Tak adakah kegiatan yang lebih penting selain manteng di sini? *hehe*
Itulah blogging
Tapi jika Anda masih bersikeras untuk menginginkan sesuatu yang lebih menarik tentang blogging, mungkin apa yang akan saya tulis ini bisa menjadi jawabannya. Karena 5 hal berikut adalah fakta yang tak pernah (atau belum?) diungkapkan tentang blogging yang akan membuat Anda terkejut.
Mau tahu? Here we go…
Tapi fakta yang satu ini berbicara lain, yaitu sangat jarang sekali ada artikel yang mengulas tentang betapa sulitnya ngeblog. Yang banyak bertebaran adalah bagaimana, how-to, dan tips-tips tentang ngeblog. Padahal, mengedepankan wacana bahwa ngeblog itu sulit pun tak mengapa, seperti mas Anto dengan slogan Blogging Hanya Kebiasaan Buruk-nya. Tapi mungkin karena prosentase ingin menginspirasi lebih besar daripada ingin memprovokasi, jadilah wacana itu terkubur dibalik gegap gempitanya artikel seputar blogging itu gampang.
Faktanya, blogging itu sulit. Benar-benar sulit. Dan apa yang menjadikannya lebih sulit? Yup, kita sendiri. Konsistensi ada di garda paling depan, menyusul kemauan tuk terus menulis, dan terakhir tentu saja koneksi internet yang paling sering dijadikan kambing kurban.
Solusi: Fakta yang sungguh nyata ini dapat ditumbangkan dengan cara sederhana, yaitu: bayangkan blog kita satu tahun dari sekarang. Apa yang ingin kita lihat saat itu?
Setiap hari, bahkan setiap detik, ada saja ilmu baru dan gagasan baru di dunia blogging yang muncul dan menunggu untuk dieksekusi. Ya, memang, kalau kita cukup jeli, apa yang tersebar berserakan itu memang tak semua harus dicerna atau dipublikasikan. Inilah gunanya filter/penyaring bagi setiap blogger. Baik yang menjadikan topik blog sebagai hobi, memang ahli atau profitable, guyuran informasi up to date itu harus benar-benar dimanfaatkan seefektif mungkin.
Ini juga yang kadang melenakan banyak blogger. Apalagi dengan menjamurnya jejaring sosial yang sangat berpotensi menjadi distraksi (pengalih perhatian), kriteria ‘bagus’ pada blog perlahan menjadi semakin bias. Ah, ngapain nyusahin diri membuat artikel yang bagus-bagus, toh blog saya sudah nyaman-nyaman saja kok. Nah, kan?
Solusi: tetaplah mengasah gergaji dan teruslah fitness agar artikel terlihat lebih seksi!
Tak ada yang salah, karena memang faktanya tak ada yang peduli dengan kita. Walau tulisan sudah dibuat se-ciamik mungkin, detailnya sip, referensi hebat dengan kombinasi dahsyat, tapi coba lihat, adakah yang benar-benar peduli?
No. Pengunjung rata-rata adalah juga sesama blogger. Itu pula kadangkala motifnya hanya sekedar berkunjung balik, say hi dan langsung menghilang *hehe, just kidding*
Solusi: bersahabatlah dengan SEO, atau gunakan jurus 4D bila memang terlalu sibuk.
Adakah yang berubah dengan blog di hari ini? Banyak. Kini, blog menjelma menjadi bagai toko-toko virtual yang berlomba-lomba memikat peselancar di dunia maya tuk berkunjung. Dan jika kita menggambarkan diri sebagai konsumen, kira-kira jika ingin membeli laptop untuk kebutuhan kerja, ke toko laptop manakah tujuan kita? Ke toko laptop referensi dari sahabat atau toko laptop sekenanya yang ada di pasar? Pasti kita lebih mengutamakan yang pertama, bukan?
Hal itu pun berlaku di dunia blogging. Tak peduli se-expert apapun kita, semahir apapun kemampuan blogging kita, itu takkan berbicara banyak bila tanpa dukungan dari sesama blogger.
Solusi: cari blogger-blogger yang benar-benar mau bekerja sama dan bersosialisasilah.
Sediakanlah waktu khusus dan berkualitas untuk blog. Keluarkan segala kemampuan, aset terbesar, daya fikir tertajam untuk blog. Bila perlu, jadikan blog sebagai pasangan yang menjadi pakaian kita seutuhnya dan dibela mati-matian hingga berdarah-darah. Tapi ingat, jangan terlalu maksa dan membuat kita stres.
Solusi: tak ada solusi, karena sudah jelas: love blog till death do us part.. *jiah*
Jadi, siapkan Anda menerima fakta-fakta tentang blogging di atas? Atau Anda punya pemikiran sendiri yang ingin dibagi di sini? Share, please.
Saya yakin telinga Anda sudah seperti kebal mendengar kata-kata itu bukan? Yup, tips dan motivasi blogging bagi sebagian blogger mungkin hanya menjadi bahan bacaan sambil lalu, atau – kalau mau lebih ekstrim – cenderung membosankan. Hey men, tak adakah cerita lain yang lebih menarik tentang blogging?
Well, sebenarnya agak lucu juga, karena cerita yang selalu menarik dibahas tentang blogging tiada lain adalah blogging itu sendiri. Mau bukti paling konkrit? Ngga usah jauh-jauh, karena buktinya berada tepat di depan layar ini. Ya, Anda sendiri. Kenapa Anda membaca artikel ini? Tak adakah kegiatan yang lebih penting selain manteng di sini? *hehe*
Itulah blogging
Tapi jika Anda masih bersikeras untuk menginginkan sesuatu yang lebih menarik tentang blogging, mungkin apa yang akan saya tulis ini bisa menjadi jawabannya. Karena 5 hal berikut adalah fakta yang tak pernah (atau belum?) diungkapkan tentang blogging yang akan membuat Anda terkejut.
Mau tahu? Here we go…
1. Blogging itu lebih sulit dari apa yang kita bayangkan
Ada yang bilang, membuat blog itu segampang membuat akun email. Bahkan ada yang menggambarkan, membuat blog dengan mata terpejam pun bisa dilakukan dalam hitungan detik. Itu memang fakta yang sebenarnya, dan kenyataannya juga setali tiga uang. Kalau saja ada kontes membuat blog paling cepat, sudah pasti pesertanya bakal tumpah ruah. Ya ya, hari gini masih menganggap membuat blog itu susah?Tapi fakta yang satu ini berbicara lain, yaitu sangat jarang sekali ada artikel yang mengulas tentang betapa sulitnya ngeblog. Yang banyak bertebaran adalah bagaimana, how-to, dan tips-tips tentang ngeblog. Padahal, mengedepankan wacana bahwa ngeblog itu sulit pun tak mengapa, seperti mas Anto dengan slogan Blogging Hanya Kebiasaan Buruk-nya. Tapi mungkin karena prosentase ingin menginspirasi lebih besar daripada ingin memprovokasi, jadilah wacana itu terkubur dibalik gegap gempitanya artikel seputar blogging itu gampang.
Faktanya, blogging itu sulit. Benar-benar sulit. Dan apa yang menjadikannya lebih sulit? Yup, kita sendiri. Konsistensi ada di garda paling depan, menyusul kemauan tuk terus menulis, dan terakhir tentu saja koneksi internet yang paling sering dijadikan kambing kurban.
Solusi: Fakta yang sungguh nyata ini dapat ditumbangkan dengan cara sederhana, yaitu: bayangkan blog kita satu tahun dari sekarang. Apa yang ingin kita lihat saat itu?
2. Menjadi bagus saja tidaklah cukup
Konsistensi sudah, kemauan tuk terus belajar masih, trafik blog pun lumayan, lalu apa itu sudah cukup? Jawabannya selalu relatif, tapi bagi kita yang benar-benar serius blogging dan yakin bahwa blog dapat merubah pribadi kita seutuhnya, menjadi bagus saja tidaklah cukup.Setiap hari, bahkan setiap detik, ada saja ilmu baru dan gagasan baru di dunia blogging yang muncul dan menunggu untuk dieksekusi. Ya, memang, kalau kita cukup jeli, apa yang tersebar berserakan itu memang tak semua harus dicerna atau dipublikasikan. Inilah gunanya filter/penyaring bagi setiap blogger. Baik yang menjadikan topik blog sebagai hobi, memang ahli atau profitable, guyuran informasi up to date itu harus benar-benar dimanfaatkan seefektif mungkin.
Ini juga yang kadang melenakan banyak blogger. Apalagi dengan menjamurnya jejaring sosial yang sangat berpotensi menjadi distraksi (pengalih perhatian), kriteria ‘bagus’ pada blog perlahan menjadi semakin bias. Ah, ngapain nyusahin diri membuat artikel yang bagus-bagus, toh blog saya sudah nyaman-nyaman saja kok. Nah, kan?
Solusi: tetaplah mengasah gergaji dan teruslah fitness agar artikel terlihat lebih seksi!
3. Sebenarnya, tak ada yang peduli dengan kita
Saya tahu, ini sepertinya sangat menyakitkan. Setelah menghabiskan waktu mengolah ide, menulis, editing dan akhirnya publish, dan tak ada seorang pun yang mengindahkan, itu sama saja seperti sudah capek-capek membuat warung kopi tapi tetap saja semua orang pergi ke warung kopi sebelah. Apa yang salah?Tak ada yang salah, karena memang faktanya tak ada yang peduli dengan kita. Walau tulisan sudah dibuat se-ciamik mungkin, detailnya sip, referensi hebat dengan kombinasi dahsyat, tapi coba lihat, adakah yang benar-benar peduli?
No. Pengunjung rata-rata adalah juga sesama blogger. Itu pula kadangkala motifnya hanya sekedar berkunjung balik, say hi dan langsung menghilang *hehe, just kidding*
Solusi: bersahabatlah dengan SEO, atau gunakan jurus 4D bila memang terlalu sibuk.
4. Blogging itu lebih kepada ‘siapa‘ yang kita tahu, bukannya ‘apa‘ yang kita tahu
Pada awalnya, blog diciptakan murni sebagai media sharing pengetahuan. Para peneliti membuat wadah publikasi hasil penelitiannya dan membagikan pada sesama kolega untuk dapat saling memberi masukan. Dengan kata lain, blog dijadikan wahana komunikasi dan bersosialisasi di dalam komunitas maupun rekan seprofesi.Adakah yang berubah dengan blog di hari ini? Banyak. Kini, blog menjelma menjadi bagai toko-toko virtual yang berlomba-lomba memikat peselancar di dunia maya tuk berkunjung. Dan jika kita menggambarkan diri sebagai konsumen, kira-kira jika ingin membeli laptop untuk kebutuhan kerja, ke toko laptop manakah tujuan kita? Ke toko laptop referensi dari sahabat atau toko laptop sekenanya yang ada di pasar? Pasti kita lebih mengutamakan yang pertama, bukan?
Hal itu pun berlaku di dunia blogging. Tak peduli se-expert apapun kita, semahir apapun kemampuan blogging kita, itu takkan berbicara banyak bila tanpa dukungan dari sesama blogger.
Solusi: cari blogger-blogger yang benar-benar mau bekerja sama dan bersosialisasilah.
5. Sebaiknya, kita cinta mati pada blogging
Setelah mengetahui 4 fakta tentang blogging di atas, apakah sekarang Anda masih ingin tetap ngeblog? Kalau jawabnya ya, maka buktikanlah. Buktikan cinta Anda yang katanya setinggi puncak Himalaya dan sedalam samudra Pasifik itu dengan nyata.Sediakanlah waktu khusus dan berkualitas untuk blog. Keluarkan segala kemampuan, aset terbesar, daya fikir tertajam untuk blog. Bila perlu, jadikan blog sebagai pasangan yang menjadi pakaian kita seutuhnya dan dibela mati-matian hingga berdarah-darah. Tapi ingat, jangan terlalu maksa dan membuat kita stres.
Solusi: tak ada solusi, karena sudah jelas: love blog till death do us part.. *jiah*
Jadi, siapkan Anda menerima fakta-fakta tentang blogging di atas? Atau Anda punya pemikiran sendiri yang ingin dibagi di sini? Share, please.